Pasar Properti Turun

sacsacscsa

Jakarta, 16 April 2014 – Indonesia Property Watch (IPW) memperkirakan, penjualan properti selama kuartal I-2014 merosot. Proyeksi penurunannya pun terbilang cukup dalam, yakni bisa mencapai 49% atau senilai Rp 2,35 triliun. “Untuk segmen menengah atas, penurunan bisa jadi lebih dalam lagi,” ujar Ali Tranghada, Direktur eksekutif IPW.
Ali pun menyarankan pengembang untuk melihat pergerakan pasar yang mulai bergeser ke segmen menengah. Berdasarkan pantauan IPW, harga tanah di beberapa proyek juga mulai melemah. “Bukan berarti tidak naik, melainkan tetap naik dengan pertumbuhan yang lebih rendah,” jelasnya.
Kenaikan harga tanah yang terjadi hanya sekitar 20%-25% per tahun dan diprediksi terus berlanjut hingga satu sampai dua tahun ke depan.
Hajatan pemilihan umum, menurut Ali, bukan faktor utama perlambatan pasar properti. Siklus yang terjadi dinilai normal setelah mencapai puncaknya pada 2013. Namun, agenda politik ini membuat pengembang memutar otak lantaran berbarengan dengan pasar properti yang kurang bergairah.

QH