Menjual dengan Emosi dan Membeli dengan Logic

Sudah kesekian kalinya saya datang dan memperhatikan pameran automotive terbesar di Indonesia yang diselenggarakan sekali dalam setiap tahun nya di Jakarta. Hobby saya untuk dunia automotive memang besar, karena kebetulan juga saya sempat berkarier di perusahaan automotive terbesar di Indonesia selama 10 tahun sehingga perkembangan automotive menjadi salah satu hal yang saya  ingin ketahui, selain itu juga produk-produk yang baru banyak dikeluarkan di pameran tersebut

Setiap produk-produk yang ditampilkan dari bermacam merek selalu menggoda  untuk dilihat dan diperhatikan, baik dari sisi bentuk, tampilan dan warna. Para Sales Promotion Girls yang tampil cantik juga memiliki pengetahuan dasar tentang produk yang mereka tawarkan membuat rasa ingin mengetahui dan merasakan nyamannya mengendarai atau ingin memiliki produk tersebut, walaupun mungkin masih butuh beberapa bulan karena belum diproduksi atau belum dipasarkan di Indonesia.

Berbagai macam bonus, hadiah dan voucher ditawarkan oleh masing-masing perusahaan yang mengeluarkan/menjual produk automotive membuat para pengunjung menjadi lebih merasa terbawa oleh suasana untuk ingin langsung memiliki produk automotive terbaru dan tercanggih saat itu.

Secara bisnis menjadi suatu hal yang menarik dan banyak sekali pelajaran bisnis yang bisa diambil disana, dimana setiap produsen memiliki cara dan trik tersendiri untuk memasarkan produknya dan bagaimana mereka menarik pelanggan untuk bisa datang melihat ke stand produk mereka. Sedangkan setiap pelanggan atau pengunjung yang datang memiliki cara tersendiri juga dalam mencari dan membeli produk yang mereka inginkan.

Bagi produsen memang mereka sudah sangat mengerti dan tahu bagaimana cara menarik pengunjung untuk membei produk mereka, walaupun banyak varian dan merek competitor yang memiliki fitur-fitur yang juga canggih tapi mereka memiliki cara tersendiri bagaimana untuk “mempesona dan memanjakan pengunjung” sehingga bisa membeli produk mereka.

Emotion atau Emosi lah yang mereka gunakan sebagai cara untuk menarik pengunjung, dengan berbagai cara baik dari sisi produk, promosi, discount, voucher, brosur maupun cara para SPG yang mempromosikan produk tersebut membuat pengunjung terpana, terpesona, tergiur dan terbawa emosi nya sehingga tertarik untuk membeli produk tersebut. Karena memang secara statistic mengatakan bahwa 80% dari penjualan adalah mengakibatkan karena Emosi.

Lalu bagaimana dengan posisi kita sebagai pembeli ? strategy apa yang harus dilakukan sehingga saat kita membeli kita tidak termakan atau terlibat secara emosi ?

Mungkin sebagian dari kita sebagai pembeli mengatakan kalau memang barang yang kita beli tersebut layak kita beli karena fitur dan kenyamanan lainnya kita dapatkan maka tidak ada salahnya kalau kita membeli dengan harga tersebut. Hal itu memang benar dan bisa digunakan, tapi pada dasarnya kita sebagai pembeli harus jeli dan bisa memiliki pegangan dalam membeli sesuatu sehingga kita tidak terjebak dalam emosi, tapi lebih kepada Logic.

Dengan Logic kita bisa lebih mengetahui sebenarnya keinginan atau kebutuhan kita terhadap suatu barang sehingga dapat disesuaikan dengan budget dan anggaran yang ada. Secara statistic didapatkan informasi bahwa pembeli menggunakan Logika nya dalam membeli barang hanya 20% saja dari setiap barang yang dibeli.

Membeli secara Logic artinya kita bisa mendapatkan sesuatu barang sesuai dengan kebutuhan bukan hanya keinginan dimana kita sudah mempertimbangkan pilihan kita tersebut secara logis dan mendetail baik berdasarkan teknis spesifikasi barang, harga barang dan waktu kebutuhan untuk barang tersebut.

Nah setelah kita mengetahui bagaimana kita dalam menjual dan membeli suatu produk maka hal ini juga kita bisa gunakan dalam bisnis kita bagaimana seharusnya kita dalam menjual produk kita dan bagaimana kita bisa mendapatkan barang yang tepat untuk kebutuhan kita.

Regards,

Coach Tedy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *