7 Alasan Anda Mengalami Kredit Macet

sacsacscsa

Apakah Anda memiliki piutang yang macet? Apakah piutang ini sudah di tahap tak tertagih? Apa reaksi Anda dengan piutang macet ini?

Hari ini kita akan membahas apa penyebab piutang tak tertagih? Bagaimana mengatasinya secara sistematis? Apa langkah yang sudah terbukti membuahkan hasil positif?

Sebut saja perusahaan ABC manufacturing, sebuah pabrik dengan 50 karyawan. Produsen alat-alat welding seperti power sources, peripheral welding manipulator, Electro Mechanical Component ini adalah automatisasi mesin las untuk food and beverage, pharmaceutical, chemical, sanitary industry dan sebagainya. Mereka memiliki lebih dari 250 customer.

Gajah beli sama semut

Tantangan dari bisnis medium seperti ini adalah tingkat kesulitan mereka saat berhubungan dengan perusahaan farmasi, kimia, atau food and beverage yang berskala besar. Mereka memiliki power karena dominasi pasar yang kuat sehingga supplier yang ingin bekerja sama harus patuh terhadap terms yang sangat ketat dan sepihak. Seperti semut jualan ke gajah, harus menerima nasib ketika gajah mendikte nasib semut.

Dengan alasan kompetisi, ABC manufacturing ini mulai menembus beberapa farmasi besar, local maupun multinational dengan menawarkan 30days credit term, dengan termin invoice jatuh tempo 30 hari dan di bayarkan setiap tanggal 15. Meskipun owner dari ABC manufacturing ini tahu bahwa pembayaran biasanya bisa sampai 90 hari setelah invoice di terima.

Awalnya terjadi kredit macet

Dengan didasari keyakinan karena ini perusahaan besar, tidak mungkin bangkrut, maka term ini di setujui.  Singkat cerita, instalasi mesin pertama sukses, dengan kualitas yang meyakinkan. Customer puas, user puas, harga puas, semua paper work sudah di tangani dengan baik, tinggal tunggu maksimum 90 hari.

Saat 30 hari, orang keuangan mulai menagih. Jawabannya, ok, sedang di proses. 45 hari, jawabanya masih di proses. 90 hari, owner langsung bicara dengan finance manager customernya dan di jawab dengan tegas, parent company sedang meng-audit keuangan sehingga semua pembayaran harus di tunda sampai audit selesai. Tapi, jangan khawatir, pasti di bayar.

Berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang pengusaha, business coach dan penulis buku, ada 7 penyebab piutang macet

1.     Tidak ada management control

2.     Terlalu mudah memberikan kredit

3.     Tidak ada alat pantau yang mengukur kondisi keuangan customer

4.     Salesman lebih takut tidak jualan daripada takut piutang macet

5.     Terus memberi toleransi customer yang ‘nakal’ meskipun sudah jelas macet

6.     Salesman dikejar target lalu memaksakan customer yang tidak sanggup membayar untuk diberi kredit besar

7.     Memberi piutang adalah satu-satunya strategi untuk menambah omset penjualan

Hindari 7 kesalahan fatal dengan berkonsultasi pada orang yang kompeten. Saya memberikan banyak masukan tentang cara mengatasi kredit macet, cashflow problem sampai perusahaan yang menghadapi krisis berkepanjangan dengan metode Coaching yang dikembangkan oleh Top Coach Indonesia. Hasilnya sangat luar biasa, karena pada umumnya ketika kita terjebak masalah, hanya orang luar yang dapat memberi masukan yang netral.

 

Semoga bermanfaat

 

Tom MC Ifle

Indonesia’s #1 Success Coach
Lean Six Sigma Coach
Chief Executive Officer PT. Aubade Makmur

Related Articles :
Paradoks Tentang Kekayaan
Ini Dia Kata-Kata yang bisa Mendatangkan Profit di Bisnis Anda
– Berinvestasi sekaligus Menyelamatkan Bumi
Profit Generator
Kedelai Bukan Masalah Harga
Apakah Anda Mengalami Cash Problem ?

 

Kesalahan Fatal #3 Fokus pada fitur bukan pada benefit

sacsacscsa

Beberapa waktu lalu saya membeli dua buah earphone, yang satu earphone buatan China, yang satu lagi earphone dari Jerman. Saya membeli untuk dua kebutuhan yang berbeda-beda. Namun, ada satu hal yang menarik dari earphone ini. Earphone dari Jerman, dia memberikan gambaran di headline produk atau di cover produknya, katakan merknya ABC. Kemudian, ada tertulis:

 

“frequency range 20-20.000 Hz,” lalu,

 

“Sensitivity -40db sampai +- 3 db.” Lalu, dia mengatakan, “Impadance ‘32 Ohm,”
Maximum power input, “100 mili watt.”

 

Dan memang kualitasnya luar biasa bagus sekali, suaranya oke, dan sangat-sangat menarik. Akan tetapi, yang produk china ternyata lebih laku, bukan karena harganya lebih murah,malah sesunggunya harganya tidak jauh berbeda. Produk ini juga luar biasa. Kalau saya sebut mereknya, saya yakin anda pasti tahu. Walaupun ada fiturnya, namun dia menjelaskan “benefit.”

 

Benefitnya mengatakan,

  • Reat stereo sound,
  • Clear voice, perfect fit,
  • Noise cancelling microphone,
  • Eliminates unwanted background noise,
  • Powerful speakers, deliver quality sound,
  • Enjoyable for chatting, dan
  • Optimal experience for daily use.

 

So, apa yang membedakan headphone yang pertama dan headphone yang kedua? Headphone yang pertama menunjukan fitur. Yang saya sebut fitur adalah, “Fakta komponen dari produk atau pelayanan anda.” Sementara, yang kedua menunjukkan benefit atau, manfaat emosionil yang diberikan oleh produk yang kedua.

 

Fitur boleh, jika …

Andai kata anda menuliskan fitur, memang sangat baik. Namun, apabila anda bisa menuliskan benefit, akan jauh lebih mengena didalam kehidupan, atau didalam posisi prospek. Karena, prospek bisa langsung merasakan manfaat sebelum membeli.

 

Fitur sangat bermanfaat jika Anda bisa menjual produk yang bersifat teknis seperti LCD,TV,Mesin dan seterusnya. Kalau anda coba mengatakan “ini adalah televisi LCD tahan banting,” sementara, ada satu lagi yang mengatakan, benefit LCD membuat mata anda menjadi lebih relax.

 

Benefit yang “mata anda menjadi relax,” dengan “LCD tahan banting,” itu dua hal yang berbeda. Karena, “tahan banting” adalah bicara produk. Lalu, “mata anda menjadi lebih relax,” itu keuntungan untuk prospek.

 

Contoh, mana yang lebih nyaman untuk anda:

 

“Dapatkan mobil dengan warna terbaru, biru tua”. Bandingkan dengan, “Dapatkan, mobil terbaru berwarna biru yang terbukti lebih sehat bagi kulit anda”. Pastinya penawaran kedua lebih mengena karena langsung berdampak kepada anda.

 

Pertanyaan penting sebelum beriklan

Saat anda membuat iklan pastikan anda mengajukan pertanyaan, bagaimana prospek saya mendapatkan manfaat dari produk ini? Apakah uang yang saya keluarkan sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan? Pertanyaan ketiga adalah, apakah manfaat ini menyelesaikan masalah yang saya miliki sekarang?

 

Tips yang ketiga ini, pastikan anda meyakinkan prospek anda bahwa ketika mereka memiliki, atau bahkan sebelum mereka memiliki produk tersebut, mereka sudah bisa merasakan benefitnya. Jika anda ingin menekankan pada fitur, pastikan benefit ditampilkan yang mengena secara emosi.