Personality berasal dari bahasa inggris yang artinya kepribadian. Perusahaan biasanya menggunakan personality assessment untuk membentuk pribadi karyawan yang baik. Personality assessment adalah pengukuran kepribadian seseorang. Pengukuran ini biasanya timbul karena ada keinginan untuk menguji teori yang telah dirumuskan. Selain itu dilakukan untuk memungkinkan prediksi dan pengendalian.
Kepribadian merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang yang sifatnya stabil, menetap, dan cenderung sama dari waktu ke waktu. Bagian-bagian kepribadian meliputi pikiran, emosi, dan perilaku yang membedakan antar masing-masing orang. Ada tiga pemikiran yang mendasari kepribadian, yaitu sebagai berikut :
Pertama, Traits (sifat/ ciri/ karakter). Sifat merupakan ciri bawaan yang dimiliki seseorang. Sifat akan tampak pada pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang dalam waktu yang relatif lama. Sifat inilah yang nantinya akan membedakan setiap individu dengan individu lainnya.
Kedua, States (sifat sementara). Jika di traits kita dapat mengenal karakter seseorang, states hanya mampu menunjukkan perilaku sementara.
Ketiga, Types. Hal ini merupakan model pengklasifikasian kepribadian dengan tipe tertentu. Type menunjukkan gambaran umum yang umum yang dapat menjelaskan pribadi seseorang.
Type diklasifikasikan menjadi 4 macam, yaitu melancholic, phlegmatic, choleric, dan sanguine.
Teori yang digunakan dalam personality assessment adalah psikoanalisis. Teori ini terfokus pada pengaruh-pengaruh tidak sadar, pentingnya dorongan seksual, bahkan dalam bidang non seksual. Teori yang kedua ada neo-analisis / ego. Teori ini fokus pada cara mengontrol emosi, dorongan di dalam diri, dan tuntutan orang lain.
Jika menggunakan teori biologis, akan menunjukkan kepribadian yang berasal dari keturunan. Hal ini bisa dengan mudah dikombinasikan dengan teori lainnya. Teori behavior juga dapat digunakan. Teori ini fokus pada analisis pengalaman belajar yang membentuk kepribadian. Selain itu, ada juga teori kognitif, dimana kepribadian dilihat dari pemikiran manusia dalam menggunakan pengetahuannya.
Teori selanjutnya adalah Trait. Teori ini menggunakan pemeriksaan karakter individu. Teori humanisme juga bisa digunakan. Teori ini menghargai hakikat spiritual seseorang dalam rangka memperjuangkan harga dirinya. Teori yang biasa digunakan juga adalah teori interaksionisme. Teori ini membuat kita paham akan perbedaan kepribadian masing-masing individu.
Teknik yang digunakan untuk personality assessment, antara lain melalui aspek non kognitif. Aspek ini terdiri dari self-report inventory, pengukuran minat, sikap, dan budaya, penggunaan teknik proyektif, dan beberapa teknik lainnya. Selain itu juga dapat digunakan teknik melalui aspek kognitif.
Self-report inventory merupakan pengukuran kepribadian yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap individu adalah orang yang paling mengetahui keadaannya masing-masing. Setiap individu juga mempunyai kemampuan untuk menyatakan keadaan yang apa adanya. Pengukuran minat, sikap, dan budaya sangat penting untuk dilakukan. Hal ini akan mempengaruhi kemajuan pendidikan, kecakapan kerja, serta kemampuan bergaul seseorang.
Pengukuran minat dilakukan untuk mengetahui keberhasilan seseorang di dalam studi atau kerjanya. Pengukuran sikap sering digunakan dalam penelitian psikologi sosial. Pengukuran ini biasanya dilakukan untuk tujuan yang menyangkut kepentingan umum. Pengukuran budaya seseorang dapat dilihat dari sistem-sistem nilai yang dianut oleh individunya.
Penggunaan teknik proyektif dilakukan dengan tujuan agar seseorang mampu memproyeksikan apa yang ada di dalam pikiran, kebutuhan, kecemasan, dan konflik yang ada pada dirinya. Teknik-teknik lain yang dapat digunakan, misalnya objective performance test. Teknik ini mempunyai tujuan yang terselubung, pengambil tes sendiri juga tidak tahu apa yang sebenarnya ia ukur.
Ada juga situational test, dimana pada tes ini pengambil tes ditempatkan dalam situasi yang mirip dengan aslinya. Atau dengan kata lain seperti semacam simulasi. Teknik lainnya dalam aspek non-kognitif adalah pengukuran konsep diri. Pengukuran ini mengutamakan pengukuran kepribadian seseorang berdasarkan deskripsi dirinya sendiri. Teknik kedua dalam personality assessment adalah pengukuran aspek kognitif. Pengukuran ini didasarkan pada tingkat intelegensi dan bakat seseorang.
Hambatan yang sering terjadi dalam personality assessment adalah terjadinya pemalsuan respon. Seseorang memberikan respon menurut cara yang biasa dilakukan di masyarakat, bukan asli dari dirinya sendiri. Ada juga seseorang yang memberikan respon ekstrim atau tidak menyambut dengan baik pertanyaan yang diberikan pengambil tes.
Jika Anda ingin mengetahui Business tools apa saja yang akan Anda gunakan untuk meningkatkan profit, sales, efisiensi, dan ekspansi dan lain-lain, Anda dapat klik link ini : http://demo.topcoachindonesia.com/business-coaching/business-tools/
Salam Pencerahan,
Tom Mc Ifle
Indonesia’s #1 Success Coach
Lean Six Sigma Coach
Chief Executive Officer PT. Aubade Makmur