Jakarta, 13 Agustus 2014 – Penerapan bunga rendah dinilai merupakan salah satu hal penting dalam mengawali upaya pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tentu, penerapan ini juga harus diikuti dengan pengembangan dari sisi masyarakat dan infrastruktur. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad. Menurutnya, upaya peningkatan akses masyarakat ke sektor keuangan akan percuma kalau bunga untuk microfinance mahal sehingga bunga murah untuk UMKM menjadi penting untuk diperhatikan.
Muliawan mencontohkan, pengembangan inklusi keuangan dilakukan Tiongkok dan Vietnam dan fokus pada kesejahteraan UMKM dengan penyediaan kredit. “Baik Tiongkok dan Vietnam itu tantangannya serupa dengan yang terjadi pada sektor keuangan kita. Tetapi, mereka memiliki tujuan akhir menyejahterakan UMKM,” ujarnya. Menurutnya, upaya pengembangan keuangan mikro tidak hanya mengedepankan pengembangan sisi penawaran (supply side), namun juga dari sisi permintaan atau kemampuan masyarakat (demand side). “Tanpa adanya peningkatan demand side maka sektor keuangan sulit untuk berkembang,” tuturnya.
QH.
Related Articles :
– Pemerintah Salurkan Dana Bergulir Rp20 Triliun untuk UMKM
– OJK Edukasi UMKM Soal Investasi Bodong.
– GAPMMI: Pembatasan BBM Bersubsidi Sulitkan Pengusaha
– Kemenperin Percepat Program Penyebaran dan Pemerataan Industri
– Industri Musik Sumbang Rp5,2 Trilin PDB
– Kemenperin Dukung Peningkatan Ekspor Furniture
– 100 Ribu UKM Manfaatkan Contact Center dari Telkom.
– Situasi Politik Tak Pengaruhi Investasi
– BANK INDONESIA DI YOGYAKARTA DAN TOP COACH INDONESIA GELAR SEMINAR
“Membangun Jiwa Kewirausahaan”