Bahasa adalah pemersatu, kata-kata adalah penggerak. Bahasa dan kata sudah pasti harus bisa dipahami oleh lawan bicara. Demikian pula dengan iklan anda.
Kata-kata yang jelas, sederhana, mudah dimengerti adalah kunci sukses iklan.
Coba siapa yang sangka iklan De Beers yang mengatakan Diamonds are Forever bisa mengubah gaya hidup kalangan atas dengan membeli berlian karena bisa diwariskan turun temurun. De Beers perusahaan berlian ternama membuat kampanye yang merupakan salah satu yang tersukses sepanjang masa tersebut diinspirasi dari kondisi Depresi Hebat di periode 1930-an.
Ingat salah satu iklan A Mild temanya GO A HEAD. Visualnya sederhana, pesannya sederhana, musiknya sederhana tapi kuat diingat. Bukan basa basi!
Jargon
Bahasa teknis atau jargon sebenarnya digunakan untuk membuat bisnis terlihat lebih sophisticated, kesannya lebih canggih. Namun untuk prospek-prospek yang tidak memahami, atau tidak terbiasa dengan jargon-jargon tersebut, mereka akan menganggap ini bukan untuk mereka, atau iklan anda bukan untuk mereka.
So, ketika anda membuat sebuah iklan, coba, minta iklan anda dibaca oleh beberapa orang, khususnya orang yang tidak berhubungan dengan marketing. Misalnya, orang finance atau orang accounting, dari bagian operation, dan minta mereka memberikan feedback, apakah prospek bisa memahami apa yang anda maksud? Jika mereka mengatakan, “Wah pak, kelihatannya bahasanya terlalu tinggi, atau bahasanya terlalu teknis dan sulit untuk dipahami.” Maka saran saya gunakan pendekatan lain agar bahasa-bahasa yang anda gunakan terkesan lebih sederhana.
So hindari menggunakan bahasa teknis/jargon-jargon atau istilah-istilah yang tidak umum